Uncategorized

Letah-letai

Kau memegangiku tergelak-gelak
Matamu terbelalak
Dengan emosi tersimpan menggumpal berontak
Padahal waktu tak pernah berkompromi
Untuk setiap cuilan masa lalu yang kau pejam sendiri
Aku berceloteh bukan untuk kau segani
Juga bukan membela diri

Mungkin kecewamu sudah kau ikat kencang-kencang
Tanpa berpikir bahwa sesungguhnya kau t’lah menang
Mungkin keegoisanmu menutup rapat keyakinan yang mengambang
Tanpa melihat siapa yang berjuang

Aku tahu, kalau angin sudah membenciku
Aku tahu, kalau madu sudah tak semanis kukecap dulu

Jika besok masih ada tempat untuk aku bernegosiasi
Untuk sebuah janji yang ludas terempas ambisi
Maka aku akan segera beranjak dari kursi
Tempat ternyaman untuk berimajinasi

Maka, kau peluk kelam kekalahanku dalam malam
Wajahku memuram
Sembunyi di balik kau yang bercelatuk tentang alam
Yang berubah karena ulahku dan buat kau muram

Aku pun memutuskan untuk mengurung diri
Melemah di balik pintu letah-letai
Entah kau akan tetap beranjak sendiri,
atau tetap memberiku kesempatan menikmati cinta yang damai

Leave a comment